Pembahasan
kali ini adalah tentang kota CURITIBA
untuk
lebih lengkapnya, mari kita simak bersama....:)
ramzani-naswan.blogspot.com
TERCATAT sebagai kota
terkumuh dan termacet di Brasil pada dasawarsa 1970-an, Curitiba mampu bersolek
diri secara radikal. Kota itu kini menjadi kawasan paling apik di Negeri Samba.
Bahkan, pada 1996, Curitiba dianugerahi predikat "the most innovative city
in the world". Banyak pemerintah kota di berbagai dunia melirik Curitiba.
Mengatasi Banjir
Banjir
adalah masalah yang paling serius untuk ditangani, contoh saja jakarta yang
setiap tahun mengalami banjir. Masalahnya sekarang adalah masalah sumber daya
manusianya yang acuh tak acuh terhadap lingkungan sendiri yang pada akhirnya
mereka sendiri yang dapatkan dampaknya, yaitu banjir.
Patut dicatat pula komitmen serius
Curitiba dalam menangkal banjir. Seolah tak ingin air bah berulang, Curitiba
melipatgandakan jumlah ruang terbuka hijau (RTH)-nya. Dari semula satu meter
persegi per kapita RTH pada 1970 menjadi 55 meter persegi per kapita pada 2002.
Bandingkan dengan Jakarta yang areal
RTH-nya cuma sembilan persen. Padahal, agar terhindar dari banjir, minimal RTH
adalah 30 persen luas kota. Banyak kota di Indonesia, seiring pembangunan
gedung komersial, areal RTH-nya menurun secara drastis dan tak lagi
proporsional.
Inilah yag membuat indonesia belum
bisa meredam yang namanya banjir, dikarnakan orang atau pemerintahan dengan
seenaknya membangn bangunan tanpa memperhatikan atau memberikan ruang terbuka
hijau (RTH).Jadi perlunya pengertian yang baik dari pemerintah tentang penataan
kota,dimana kota adalah ciri khas dari sebuah daerah ataupun negara.
Kawasan Kumuh
sahabatriswanto.blogspot.com
Kembali lagi ke idonesia, pernah
terlintas di benak saya bahwa kapan sich indonesia bisa lebih baik lagi dari
segi penataan kota ataupun penetapan dari pemerintah untuk tidak sembarangan
memberikan izin kepada para pengembang yang ada, agar kawasan yang ada bisa di
gunakan dengan sebaik- baiknya. Contoh saja kepada keberhasilan lain Curitiba
adalah memupuskan secara radikal jumlah kawasan kumuh.
Pemerintah menerapkan strategi
insentif yang cerdas untuk merelokasi permukiman kumuh tadi, bukan sekadar
menggusurnya. Misalnya, para pengembang perumahan hanya akan diberi izin
membangun jika bersedia membuat sebuah permukiman khusus untuk para pemukim
kumuh.
Konsep pembangunan partisipatif.
Inilah kunci sukses Curitiba, yang terletak di dataran tinggi sekitar 3.120
kaki dari atas permukaan laut
Materi ini sedikit banyaknya di ambil
dari berbagai referensi jadi, mohon d maklumi. Ok,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar