Selasa, 28 Mei 2013

TEORI PERTUMBUHAN KOTA

Pertanyaan nya sekarang adalah apa itu pertumbuhan?
Jawabannya adalah:
Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran tubuh. Nah begitu juga yang terjadi pada kota.
Ini adalah analogi pertumbuhan manusia yang tidak jauh berbeda dari pertumbuhan kota


Jadi,Mendengar kata "pertumbuhan" biasanya berhubungan dengan "perkembangan", karena keduanya merupakan proses biologis yang sulit untuk dipisahkan dan selalu berjalan seiringan. Tapi Pengertian dari pertumbuhan berbeda dengan Pengertian dari perkembangan.

Antara pertumbuhan dan perkembangan bisa dibedakan dengan cara melihat perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup ataupun kota. Dan dalam pembahasan ini adalah tentang kota. Berikut ada teori kota yang saya ambil dari slide perkuliahan yang lalu.
Tapi sebelum kita ke teorinya lebih baik kita mengingat dahulu apa itu kota.!
        
Kota adalah pusat kegiatan sosial, ekonomi, politik,kebudayaan dan administrasi. Dan peranannya penting dalam masyarakat yang menyebabkan kota berkembang secara fisik dan non fisik.
         Dan beberapa ahli berpendapat bahwa pertumbuhan kota berkolerasi besarnya kota.
Nah kalau sudah kita ingat apa itu kota maka  inilah teorinya:
Teori Petumbuhan kota.
         “central place” tempat pusat.
Tempat pusat adalah bagian suatu kota dimana semua fasilitas yang di butuhkan oleh manusia tersedia.  Tempat pusat ini bertujuan untuk penataan yang baik dari sebuah kota yang berkembang, dan tidak menutup kemungkinan ini bisa menajadi ciri dari sebuah kota.
         “urban economic base” basis ekonomi perkotaan
Berbicara basis ekonomi perkotaan yang sangat berperan adalah para pendiri perusahaan pabrik yang dapat meningkatkan penghasilan suatu kota yang diambil dari pajak perusahaan yang bersangkutan. Dan juga para warga masyarakat yang ingin mengadu nasib dikota, sehingga inilah yang nanti menjadi jasa bagi perusahaan-perusahaan yang ada.  
         “export base” teori Penawaran
Nah  di sini teori penawaran bertujuan untuk penyeimbang bagi perusahaan yang berjuang untuk bersaing didaerah pertumbhan kota, atau di pusat kota yang merupakan jantung dari perekonomian di suatu daerah,wilayah, ataupun sampai kepada negara.
Teori diatas adalah salah satu dari rangkaian dalam kota yang berkembang yang tidak akan terlepas dari peranan seorang manusia atau masyarakat pada umumnya.
Mungkin hanya ini yang dapat saya simpulkan dari pertemuan kita kali ini.

Sekian ....wassalam. 

TEORI PERANCANGAN KOTA ISLAM





Islam muncul pada ke 17 m.  Jadi kesimpulannya bahwa kalau pada abad ke 17 islam sudah ada berarti perancangan kota islam patut di ingat-ingat kembali agar kita tidak lari dari konsep yang telah di contohkan oleh islam sebelumnya. Dan  apalagi kita yang di indonesia notabenenya beragama islam. 

Menurut awal pembentukan kota,dengan perencanaan berkonsep idiologis dari kota yang bercorak Islami ini diawali pendirian masjid oleh nabi/pemuka agama pada pusat kota. Kemudian nabi/ pemuka agama tersebut membagi-bagi lahan untuk khittahuls (quarter), ‘aataa (properties) dan dur (house) kepada muhajreen (kelompok immigrant pengikutnya), immigrant lainnya, suku/rumpun asli tempat tersebut, ‘an,ar (masyarakat asli pengikutnya), individu-individu yang lain. Proses ini dapat dilihat pada kota Madina. Pembagian wilayah seperti ini untuk memelihara kesatuan sosial dan hubungan antar anggota suku,dan antara rumpun yang lain.


Pada dasarnya terdapat dua pusat perhatian bagi siapa pun yang mengkaji kota-kota Islam awal. Kedua pusat perha.tian teraebut, ialah:
(1) mesjid besar di mana dilakukan sholat Jum'at, dan

(2) pasar di mana terdapat toko-toko memperlihatkan kecenderungan keletakan yang hierarkis terhadap masjid dan pada jarak terjauh dari mesjid terdapat bagian untuk kedudukan karavan-karavan di mana bertempat tinggal para pengunjung/pedagang.

Salah satu contoh perancangan kota islam yang menurut saya pada saat itu di tonjolkan adalah masjid.
·         Masjid.
Masjid merupaka pusat penyebaran dari kota Islami, sehingga dapat dijelaskan pula bahwa merupakan pusat kegiatan dari masyarakat kota. Untuk itu, masjid dikelilingi dengan area komersial seperti suqs (pasar) kemudian citadel (pusat pemeritahan) serta area pendidikan (madrasah).

Fungsi keseluruhan dari masjid merupakan untuk menghasilkan harmony dimana harmoni kaum muslim dengan Tuhan dan dengan seluruh masyarakat disekitarnya.
Itulah kenapa ada yang namanya teori perancangan kota islam, karna islam adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat. Dan begitu juga dengan kota yang harusnya bisa lebih mengutamakan harmony masyarakat dan pemerintah yang baik terhadap suatu pusat kota yang telah di rancang dalam perancangan  kota islam.
Secara umum ciri-ciri dan perkembangan kota-kota Islam memperlihatkan ciri dan perkembangan dari: bagian-bagian kota, komunitas, keagamaan, kemakmuran, kedudukan/keadaan dan selera- selera dari penghuni yang bersangkutan.
Semoga bemanfaat......

Selasa, 14 Mei 2013

MANAJEMEN PERKOTAAN


Sebelum kita membahas jauh tentang manajemen perkotaan, kita akan menjelaskan terlebih dahulu tentang apa itu pengertian dari manajemen perkotan.:).....
Manajemen Perkotaan (Urban Management) :
Secara Umum dapat didefinisikan adalah suatu upaya proses pelaksanaan rencana kota untuk mencapai sasaran pembangunan kota secara efisien dan efektif.
Dalam proses upaya ini tentu juga menginginkan adanya optimalisasi pencapaian tujuan dengan melalui tahapan yang tepat dan dilakukan secara terpadu.

Disadari bahwa pengelolaan suatu wilayah perkotaan sangat rumit dan kompleks, serta melibatkan banyak sektor, bidang dan stakeholder, namun secara umum Bidang pengelolaan perkotaan dapat dibagi menjadi 2 bidang yaitu, Bidang Fisik dan Bidang Non Fisik.

Yang dimaksud dengan bidang Fisik adalah segala sesuatu sumberdaya pengelolaan infrastruktur kota termasuk upaya konservasi sumberdaya alam yang berpengaruh pada pembangunan kota, sedangkan bidang Non Fisik adalah semua yang berkaitan dengan pengembangan kualitas sumberdaya manusia dan kemasyarakatan, kelembagaan, perekonomian kota dan sistem pengawasan serta pengendalian pembangunan kota.

Pada intinya pengertian manajemen kota adalah suatu upaya pengelolaan pembangunan kota yang berkelanjutan yang dilakukan dengan sistem dan strategi yang terintegrasi, holistik dan komprehensif sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan rencana dan tahapan yang ditetapkan dan pada akhirnya akan mensejahterakan penduduk kota.
Penduduk kota adalah sasaran akhir pengelolaan kota diharapkan akan dapat merasa nyaman, aman dan dapat mewujudkan keinginannya dengan bebas sebagai penduduk kota yang baik.

Jadi perwujudan rasa ”Aman dan Nyaman ” dapat dikatakan menjadi obyek yang yang ingin dicapai dan ”Penduduk Kota” adalah Subyek yang akan menikmati rasa aman dan nyaman tersebut.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut pelakunya adalah semua unsur stakeholder dan tentunya termasuk penduduk kota itu sendiri.

Untuk mencapai tujuan manajemen perkotaan diperlukan sumberdaya yang dapat dipilah menjadi 3 sumberdaya yaitu sumberdaya alam yaitu wilayah kota yan ada, sumberdaya manusia yaitu penduduk kota dan unsur stakeholder dan sumberdaya buatan yaitu hasil perpaduan antara sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.
Untuk mencapai optimalisasi Pengelolaan 3 sumberdaya ini diperlukan penggunaan sistem dan strategi yang sesuai.

Sedangkan ”Perkotaan” terjemahan dari kata ”Urban” atau berasal dari kata Kota, yang dimaksud dengan ”Kota” atau Pengertian Kota sangat beragam, tergantung dari sudut mana, dan oleh siapa kota itu ditinjau. Pandangan dari sudut ekonomi akan tidak sama dengan pandangan segi sosial, Demografi, atau dari kalangan birokrasi dan lain sebagainya.

Tujuan sebenarnya pebangunan manajemen kota adalah kota berkelanjutan di mana kota berkelanjutan ini terdiri dari 3 element yaitu kota, lingkungan, dan manajemen ( Brilhante, 2001)
Element pertama yakni kota mengacu kepada konsep kota yang selama ini dikenal. Element yang kedua ini adalah lingkungan didefinisikan sebagai bentuk fisik biotik dan abiotik yang ada disekitar masyarakat yang memiliki pola hubungan mutual dengan masyarakat. Istilah lingkungan dalam penelitian ini juga mempertimbangkan lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial. Element ketiga adalah manajemen yang dalam konteks ini diarikan sebagai pembuatan kebijakan dan seperangkap tindakan tindakann yang berdasarkan kepada kebijakan tersebut.
Semoga bermanfaat !
Sekian dan terima kasih......